Sistem manajemen aset terpadu diambil kesimpulan sistem tata kelola aset secara komprehensif memakai teknologi mutakhir yang terintegrasi menyeluruh terhadap sistem bisnis lain baik segera maupun tidak terhadap manajemen aset sesuai prinsip dan cocok bersama life cycle asset.

Dalam mengoptimalkan sistem manajemen aset, tersedia lebih dari satu perihal yang kudu jadi perhatian dan jadi acuan di dalam pengelolaan aset perusahaan.

1. Terintegrasi Dengan Apa Saja?

Sesuai bersama prinsip dan atribut utama manajemen aset secara ideal haruslah terintegrasi oleh semua department di perusahaan agar dapat berjalan secara optimal sistem informasi manajemen asset. Beberapa departemen yang dapat diintegrasikan bersama sistem manajemen aset ini mencakup:

Corporate Strategic

Hal ini mencakup kolaborasi rencana siasat perusahaan, manajemen efek sampai evaluasi dan monitoring.

Corporate Finance

Mencakup kolaborasi terhadap rencana CAPEX (capital expenditure) , pembukuan akuntansi aset.

Procurement/Purchasing

Kolaborasi penerimaan barang diawal dan pencatatan aset/akuisisi.

Maintenance

Kolaborasi di dalam pemeliharaan rutin dan insidental.

General Affairs

Kolaborasi manajemen dan pengelolaan di dalam memakai layanan dan prasarana kerja.

2. Framework

Framework / kerangka kerja kudu mencakup semua siklus manajemen aset dan diintegrasikan ke di dalam rancangan strategis, menegaskan PIC yang bertanggung jawab di dalam jangka selagi yang relevan untuk meraih tujuan operasional yang terus menerus dan memperoleh fungsi berasal dari manajemen aset.

Karena perihal inilah maka sistem untuk mengelola aset kudu ditingkatkan dan dikoordinasikan bersama lebih baik untuk menemukan keseimbangan perpaduan optimal pada biaya, risiko dan kinerja semua siklus hidup.

3. Ekspektasi Manajemen

Ketika memulai langkah pengelolaan aset perusahaan, sudah pasti para pemangku keperluan dan manajemen memiliki ekspektasi tersendiri terhadap rancangan pengelolaan aset. Ekspektasi ini dapat dijadikan acuan, siasat agar manajemen aset yang dikerjakan terarah dan memiliki objective yang terukur.

4. Kebijakan Manajemen Aset & Kerangka Kebijakan

Setelah tahu ekspektasi manajemen yang termasuk jadi tujuan optimalisasi manajemen aset, perihal selanjutnya yang dikerjakan adalah penyusunan kebijakan manajemen aset.Hal ini mencakup visi dan misi perusahaan, objektif, sampai key initiative yang dapat men-support sistem manajemen aset.

Setelah tahu deskripsi tahu tentang kebijakan manajemen aset, anda dapat menyusun kerangka kebijakannya. Dalam perihal ini, perlu untuk menyusun bersama perhatikan asset life cycle ( akuisisi, optimalisasi, pemeliharaan dan revaluasi).

5. Milestone & Program Plan

Dalam penyusunan milestone dan program kerja, Info yang di sediakan kudu lebih khusus layaknya adanya selagi spesifik, sistem kerja yang dilewati dan jangka selagi program yang akan dijalankan. Anda termasuk kudu perhatikan keselarasan pada program kerja dan siasat aset manajemen yang dibuat. Artinya sesuai bersama visi misi yang ditentukan.

6. Requirement IT

Adanya bantuan IT dan digital jadi salah satu siasat pengelolaan aset perusahaan. Hal ini gara-gara perangkat IT dapat menopang perusahaan di dalam pencatatan dan pelacakan aset layaknya inventaris, software, hardware dan aset yang lain. Manajemen aset yang tersistem dapat menyederhanakan sistem pengelolaan aset, data yang dihasilkan lebih akurat dan realtime.

Life Cycle Asset

Life Cycle Asset adalah serangkaian siklus hidup aset yang mencakup semua kesibukan dan pengeluaran menjadi berasal dari rencana sampai pelepasan aset. Hal ini terbagi di dalam empat tahapan utama yaitu:

1. Akuisisi Aset

Dalam step ini setidaknya tersedia 4 sistem perlu seperti:

Penerimaan Barang

Dalam perihal ini perlu bagi anda untuk melaksanakan identifikasi aset dan non aset dan juga melaksanakan manajemen kategori layaknya aset strategis, fixed asset dan LVA atau persediaan.

Inventaris/ Opname Aset

Proses opname aset kudu dikerjakan secara berkala dan kudu tahu dan mengupdate suasana aset.

Penomoran dan Labeling

Proses labeling akan lebih cepat sekiranya dapat di generate secara otomatis memakai sistem layaknya labeling barcode/ QR code.

Manajemen Record dan Arsip

Pembuatan data aset haruslah disimpan dan di arsip apa saja perihal yang perlu untuk diarsipkan. Misalnya dokumen garansi, manual book maupun dokumen perlu lainnya.  

2. Optimalisasi Aset

Pada step optimalisasi anda kudu perhatikan perihal berikut:

Kelengkapan Data & Identifikasi Teknis

Data aset dan potensi segi layaknya teknis,lingkungan, legal, ekonomis dan sosial.

Analisis Prospek

Adanya bisa saja untuk: marketability (dipasarkan), profitability (menguntungkan), dan penerimaan sosial dan legal.

Strategi Pendayagunaan

Penyewaan aset, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan lainnya.

Pengelolaan Risiko

Melakukan identifikasi dan mitigasi risiko.

Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Aset

Data aset dan juga potensi berasal dari aspek: teknis, lingkungan, legal, ekonomis dan sosial.

3. Maintenance Aset

Preventif

Pemeliharaan dikerjakan secara tertata untuk mengurangi bisa saja kegagalan. Pemeliharaan ini dikerjakan selagi aset atau peralatan tengah bekerja agar tidak berjalan kerusakan tidak terduga. Strategi ini dikerjakan untuk meminimalkan ongkos dan menaikkan siklus hidup aset sekaligus mitigasi kerusakan yang tidak terduga.

Korektif

Dilakukan berdasarkan premis bahwa suatu aset dibiarkan gagal baru lantas diperbaiki maupun diganti. Konsekuensi kegagalan kudu dapat diterima dan tidak berdampak signifikan terhadap lingkungan atau keselamatan maupun pengaruh ekonomi merugikan bagi pemilik aset.

Prediktif

Pemeliharaan ini memerlukan pendekatan yang lebih kuat untuk pemilihan jadwal maintenance. Hal ini gara-gara pemeliharaan prediktif memakai kesimpulan dan pemantauan data secara berkala untuk mendeteksi bisa saja terjadinya kegagalan.

4. Penghapusan/ Revaluasi Aset

Lelang

Aset yang masih berharga di pasaran

Hibah

Aset yang masih berfungsi dan dapat mengimbuhkan nilai jadi perusahaan

Trade In

Aset khusus yang dapat terima ganti tambah/upgrade aset baru

Pemusnahan

Aset yang udah jadi scrap tidak berharga mirip sekali di pasaran

Revaluasi

Aset yang nilainya akan terus mengalami kenaikan

By Bilal